SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI BALISTIK MARI BERSAMA-SAMA MEWUJUDKAN SUPPORTER KREATIF DI KALIMANTAN TIMUR.LOYALITAS TANPA BATAS !
Jumat, 17 September 2010

Liga Tandingan?

Sang Penggagas Liga Tandingan
BALISTIKCYBER'S - Jelang bergulirnya DISL (Djarum Indonesia Super League) 2010/2011, pecinta sepak bola nasional kini diperhadapkan dengan wacana liga tandingan. Liga tandingan ini, kabarnya dimotori oleh Arifin Panigoro, salah satu calon Ketua Umum PSSI mendatang. Bahkan, jika tak ada aral melintang, liga tandingan yang akan diikuti sejumlah klub sepak bola di Tanah Air akan dideklarasikan 17 September 2010 atau delapan hari sebelum DISL bergulir.
PSSI kontan kebakaran jengkot. Nurdin Halid, sebagai orang No 1 di PSSI mengatakan liga tandingan adalah ide gila. Puang mengatakan, klub yang berpartisipasi di liga tandingan akan dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.

Presiden Direktur PT Liga Indonesia (LI) Andi Darussalam Tabusalla dalam keterangannya yang saya peroleh beberapa waktu lalu menegaskan, kompetisi yang tak diakui oleh PSSI secara otomatis tak diakui oleh AFC maupun FIFA. "Itu sangat bertentangan dengan statuta PSSI dan FIFA," kata Salam. Salam lalu menyebutkan pasal 70, 81, dan 85 Statuta PSSI menjelaskan secara panjang-lebar tentang kompetisi-kompetisi PSSI, berikut aturan serta sanksi atas pelanggaran-pelanggarannya. Tiga pasal terkait kompetisi dalam Statuta PSSI tersebut berkonsideran dengan artikel 80 pada statuta FIFA.

Maka dari itulah, kata Salam, jika liga tandingan tetap dilaksanakan, itu merupakan pelanggaran yang serius. "Jadi, klub-klub yang berkiprah akan mendapat sanksi tegas".

Menanggapi Nurdin Halid dan Andi Darussalam Tabusala, Manajer Persebaya Surabaya Saleh Ismail Mukadar mengatakan ancaman PSSI terlampau mengada-ada. Seperti yang saya kutip dari koran lokal Jawa Timur, kompetisi yang dilakukan di luar PT LI selaku penyelenggara kompetisi dalam negeri bukan kompetisi liar. Dengan kata lain, kompetisi tersebut masih berada di bawah PSSI. "Hanya saja, pengelolanya bukan PT LI," kata Saleh.

Saleh tak habis pikir dengan sikap PSSI dan PT LI. Seharusnya, kata Saleh, kedua lembaga tersebut justru senang sebab kompetisi tandingan akan menyelamatkan dana APBD. "Ada apa ini?", kata Saleh penuh curiga.

Saleh menyebutkan, setiap klub peserta akan mendapat suntikan dana Rp20 miliar. Ini merupakan dana subsidi. Selama ini, dana merupakan baru sandungan bagi tim. Minimnya dana membuat tim masih tetap mengandalkan dana APBD. Padahal, berdasarkan regulasi AFC, setiap tim yang bertempur di DISL tak lagi disubsidi oleh dana pemerintah. Artinya, klub harus mandiri dengan cara menggandeng sponsor seprti halnya tim di negara Eropa dan Amerika Latin.

Berdasarkan data yang saya peroleh, dari 18 tim yang berlaga di DISL 2010/2010, hanya tiga tim yang tak lagi "menetek" ke APBD, yakni Arema Indonesia, Pelita Jaya, dan Persib Bandung.

Saya, jujur, tak punya kepentingan dengan Nurdin Halid, Salam, Saleh, bahkan Arifin Panigoro. Yang jelas, secara logika, wacana liga tandingan bergulir karena ada sesuatu yang salah atau katakanlah ketidak puasan terhadap PSSI. Apa ketidak puasaan itu? Hanya orang-orang yang tak suka Nurdin Halid yang tahu.

Yang pasti, sebagai orang awam, saya dan jutaan pecinta sepak bola nasional lainnya bisa melihat secara nyata bahwa kompetisi kita belum seperti yang kita harapkan. Kompetisi seperti apa yang kita harapkan itu? Panjang untuk mengurainya satu persatu. Kalau bisa diringkas, kita ingin kompetisi berlangsung bersih dan mengedepankan semangat fair play. Satu lagi, kompetisi seharusnya berujung kepada Tim Nasional (Timnas) yang tangguh. Kita harus akui, beberapa tahun belakangan, prestasi timnas kita anjlok di semua lini. Di SEA Games, kita terakhir merebut medali emas sepak bola tahun 1991 di Manila. Asian Games tahun 1987, masuk semifinal.

Kita juga berharap, liga tandingan tetap mengikuti semangat fair play dan aturan yang berlaku.(Super Soccer)

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Sosial Networking
Photobucket Photobucket
Official Partner
Suporter Garuda Merah Putih
Statistik Pengunjung