Jumat, 24 September 2010
Persiba Ogah Gabung Liga Primer Indonesia
BALISTIKCYBER'S - Liga Primer Indonesia ternyata tak diterima semua pihak. Kesebelasan Persiba Balikpapan menolak mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia yang digawangi pengusaha Arifin Panigoro. Kompetisi ini dianggap bukan merupakan agenda resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Tidak terdaftar di PSSI, lain halnya dengan Liga Super Indonesia yang merupakan agenda PSSI," kata Ketua Umum Persiba, Syahrir Taher, Sabtu (25/9).
Syahrir mengaku tidak tahu tujuan awal dalam rencana penyelenggaraan Liga Primer Indonesia. Pengurus tim berjuluk ‘Beruang Madu’ itu, menurutnya tidak pernah diajak berdialog dalam perumusan sistim kompetisi ideal bagi Liga Primer Indonesia.
Dia beranggapan Liga Super Indonesia adalah kompetisi resmi sepak bola Indonesia yang pesertanya adalah tim elite negeri ini. Karenanya, Syahrir meragukan adanya dukungan dana kepada masing masing klub yang totalnya mencapai Rp 20 miliar.
"Semua orang bisa ngomong akan memberikan uang Rp 20 miliar kepada tim, namun aplikasinya ternyata berbeda di lapangan. Itu tidak masuk akal," paparnya beralasan.
Namun demikian, Syahrir menyambut positif penyelenggaraan Liga Primer Indonesia sebagai upaya peningkatan prestasi sepak bola negeri ini. Dia tetap menunggu perkembangan penyelenggaraannya di masa masa mendatang.
Sebanyak 20 perwakilan klub, sebagian besar adalah anggota Liga Super, hadir dalam pertemuan tentang pengenalan format kompetisi Liga Primer di rumah pengusaha Arifin Panigoro. Perwakilan klub Liga Super yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Persija Jakarta, Persijap Jepara, Arema Indonesia, Persema Malang, PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, dan Persisam Samarinda. Ada pun sisanya adalah klub-klub anggota Divisi Utama antara lain Persebaya Surabaya, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, Mitra Kukar, Persibo Bojonegoro, Sriwijaya FC Palembang, Persib Bandung, Persis Solo, dan Persita Tangerang.(sgw)
"Tidak terdaftar di PSSI, lain halnya dengan Liga Super Indonesia yang merupakan agenda PSSI," kata Ketua Umum Persiba, Syahrir Taher, Sabtu (25/9).
Syahrir mengaku tidak tahu tujuan awal dalam rencana penyelenggaraan Liga Primer Indonesia. Pengurus tim berjuluk ‘Beruang Madu’ itu, menurutnya tidak pernah diajak berdialog dalam perumusan sistim kompetisi ideal bagi Liga Primer Indonesia.
Dia beranggapan Liga Super Indonesia adalah kompetisi resmi sepak bola Indonesia yang pesertanya adalah tim elite negeri ini. Karenanya, Syahrir meragukan adanya dukungan dana kepada masing masing klub yang totalnya mencapai Rp 20 miliar.
"Semua orang bisa ngomong akan memberikan uang Rp 20 miliar kepada tim, namun aplikasinya ternyata berbeda di lapangan. Itu tidak masuk akal," paparnya beralasan.
Namun demikian, Syahrir menyambut positif penyelenggaraan Liga Primer Indonesia sebagai upaya peningkatan prestasi sepak bola negeri ini. Dia tetap menunggu perkembangan penyelenggaraannya di masa masa mendatang.
Sebanyak 20 perwakilan klub, sebagian besar adalah anggota Liga Super, hadir dalam pertemuan tentang pengenalan format kompetisi Liga Primer di rumah pengusaha Arifin Panigoro. Perwakilan klub Liga Super yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Persija Jakarta, Persijap Jepara, Arema Indonesia, Persema Malang, PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, dan Persisam Samarinda. Ada pun sisanya adalah klub-klub anggota Divisi Utama antara lain Persebaya Surabaya, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, Mitra Kukar, Persibo Bojonegoro, Sriwijaya FC Palembang, Persib Bandung, Persis Solo, dan Persita Tangerang.(sgw)
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar