Jumat, 29 Oktober 2010
Kembali ke Karakter Asli
BALISTIKCYBER'S - Usai menuai hasil seri (1-1) ketika menjamu Bontang FC di derby Kaltim perdananya. Persiba kembali harus menghadapi derby Kaltim berikutnya menjamu Persisam Putera Samarinda pada Minggu (31/10) besok.
Rapat evaluasi evaluasi kemarin dipimpin ketua umumnya H. Syahril HM Taher dan jajarannya serta manajemen tim yang dihadiri oleh manajer Jamal Al Rasyid, pelatih Junaidi serta semua asistennya Hariyadi, Otnel Udan dan Hans Sroyer.
Dari evaluasi yang membahas terkait hasil di tiga laga terakhir dengan dua kekalahan di kandang Persib Bandung (16/10), Sriwijaya FC (21/10) serta hasil seri menjamu Bontang FC pada Kamis (28/10) lalu. Ditegaskan beberapa poin yang menjadi faktor hasil kurang memuaskan tersebut.
Salah satunya adalah minimnya Persiba akan pemain libero, serta kurang disiplinnya pemain baik di lapangan maupun diluar lapangan. “Kami memang hanya memiliki seorang Mijo Dadic yang berkarakter sebagai libero murni. Selebihnya adalah pemain yang berposisi sebagai libero, sehingga jika Mijo Absen kami cukup kesulitan mencari solusinya,” ujar Junaidi menyikapi dua kekalahan tandang timnya.
Terkait dengan minimnya libero tersebut Junaidi mengakui menjadi salah satu kendal dalam timnya. Untuk mengatasi solusi tersebut, sebenarnya manajemen sempat merekrut Rahmad Latief yang selalu dibangku cadangkan oleh Sriwijaya. “Hanya saja permasalahannya Rahmad Latief pernah dimainkan saat Sriwijaya melawan Persela, karena itu jika kami ambil dia tidak bisa didaftarkan sebagai pemain Persiba,” kata Syahril.
“Karena itu jika memang kita hanya memiliki Mijo sebagai libero, saya minta Junaidi mau memanfaatkan pemain muda untuk mengisi libero,” sambungnya.
Sedangkan pada laga menjamu BFC yang berakhir seri, Junaidi mengakui mengapa dirinya menempatkan beberapa pemain yang tidak pada posisinya. Hal tersebut semata-mata bukan hanya karena kemauannya semata tapi sudah merupakan hasil koordinasi dengan semua asistennya serta manajer tim dan melalui pertimbangan matang. “Demikian pula masukan dari pemainnya sendiri, seperti Kim mengapa kami tempatkan dia di posisi bek, karena itu merupakan posisi yang dirasa cocok juga buat Kim dan itu pun juga karena keinginan Kim,” katanya.
Alasan Junaidi yang berani menurunkan Kim sebagai bek kiri, karena kekhawatirannya akan kondisi fisik Kim yang sudah mulai menurun. “Sehingga jika dia kami posisikan sebagai gelandang, fisik Kim tidak akan menunjang. Tapi kami juga sepakat jika memang dalam pertandingan kurang berjalan efektif, Kim dapat kami tempatkan ke posisi semula,” terangnya.
Menyoal keputusan tersebut, pengurus pun berharap kepada Junaidi agar dalam setiap laga kandang untuk tidak melakukan eksperimen dengan mengubah karakter baku pemainnya. “Demikian pula dengan karakter tim Persiba, selama ini Persiba memiliki karakter yang khas dengan pola permainan satu dua sentuhan dari kaki ke kaki, dan itu kurang begitu terlihat dalam beberapa pertandingan, termasuk saat menghadapi Bontang FC,” terang Syahril.
“Karena itu pula kami berharap Junaidi yang tentunya memiliki keinginan membawa Persiba lebih baik lagi, harus mempu mengembalikan karakter bermain tim Persiba,” sambung Syahril.
Junaidi sendiri pada dasarnya tidak berkeinginan untuk merubah karakter bermain Persiba yang sudha sangat dikenalnya mengingat Junaidi merupakan produk asli Persiba sebelum menjadi pelatih. “Saya tidak pernah menginstruksikan tim ini bermain dengan bola-bola long pas bahkan dalam setiap latihan selalu saya terapkan sebagaimana karakter tim Persiba sebenarnya dengan sentuhan bola dari kaki ke kaki,” sebutnya.
“Hanya saja saat dilapangan pertandingan, karakter itu seperti tidak terlihat diterapkan oleh pemain kami. Menghadapi Persisam nanti saya akan lebih tekankan lagi kepada segenap pemain untuk bermain dengan karakter bermain Persiba sesungguhnya,” sambung Bang Jun, sapaan akarab Junaidi. (san)
Dengan hasil kurang memuaskan yang diraih skuad Beruang Madu-julukan Persiba, pada derby menjamu BFC, pada Jumat (29/10) kemarin pengurus Persiba kembali merapatkan barisan dengan menggelar rapat evaluasi tim.
Rapat evaluasi evaluasi kemarin dipimpin ketua umumnya H. Syahril HM Taher dan jajarannya serta manajemen tim yang dihadiri oleh manajer Jamal Al Rasyid, pelatih Junaidi serta semua asistennya Hariyadi, Otnel Udan dan Hans Sroyer.
Dari evaluasi yang membahas terkait hasil di tiga laga terakhir dengan dua kekalahan di kandang Persib Bandung (16/10), Sriwijaya FC (21/10) serta hasil seri menjamu Bontang FC pada Kamis (28/10) lalu. Ditegaskan beberapa poin yang menjadi faktor hasil kurang memuaskan tersebut.
Salah satunya adalah minimnya Persiba akan pemain libero, serta kurang disiplinnya pemain baik di lapangan maupun diluar lapangan. “Kami memang hanya memiliki seorang Mijo Dadic yang berkarakter sebagai libero murni. Selebihnya adalah pemain yang berposisi sebagai libero, sehingga jika Mijo Absen kami cukup kesulitan mencari solusinya,” ujar Junaidi menyikapi dua kekalahan tandang timnya.
Terkait dengan minimnya libero tersebut Junaidi mengakui menjadi salah satu kendal dalam timnya. Untuk mengatasi solusi tersebut, sebenarnya manajemen sempat merekrut Rahmad Latief yang selalu dibangku cadangkan oleh Sriwijaya. “Hanya saja permasalahannya Rahmad Latief pernah dimainkan saat Sriwijaya melawan Persela, karena itu jika kami ambil dia tidak bisa didaftarkan sebagai pemain Persiba,” kata Syahril.
“Karena itu jika memang kita hanya memiliki Mijo sebagai libero, saya minta Junaidi mau memanfaatkan pemain muda untuk mengisi libero,” sambungnya.
Sedangkan pada laga menjamu BFC yang berakhir seri, Junaidi mengakui mengapa dirinya menempatkan beberapa pemain yang tidak pada posisinya. Hal tersebut semata-mata bukan hanya karena kemauannya semata tapi sudah merupakan hasil koordinasi dengan semua asistennya serta manajer tim dan melalui pertimbangan matang. “Demikian pula masukan dari pemainnya sendiri, seperti Kim mengapa kami tempatkan dia di posisi bek, karena itu merupakan posisi yang dirasa cocok juga buat Kim dan itu pun juga karena keinginan Kim,” katanya.
Alasan Junaidi yang berani menurunkan Kim sebagai bek kiri, karena kekhawatirannya akan kondisi fisik Kim yang sudah mulai menurun. “Sehingga jika dia kami posisikan sebagai gelandang, fisik Kim tidak akan menunjang. Tapi kami juga sepakat jika memang dalam pertandingan kurang berjalan efektif, Kim dapat kami tempatkan ke posisi semula,” terangnya.
Menyoal keputusan tersebut, pengurus pun berharap kepada Junaidi agar dalam setiap laga kandang untuk tidak melakukan eksperimen dengan mengubah karakter baku pemainnya. “Demikian pula dengan karakter tim Persiba, selama ini Persiba memiliki karakter yang khas dengan pola permainan satu dua sentuhan dari kaki ke kaki, dan itu kurang begitu terlihat dalam beberapa pertandingan, termasuk saat menghadapi Bontang FC,” terang Syahril.
“Karena itu pula kami berharap Junaidi yang tentunya memiliki keinginan membawa Persiba lebih baik lagi, harus mempu mengembalikan karakter bermain tim Persiba,” sambung Syahril.
Junaidi sendiri pada dasarnya tidak berkeinginan untuk merubah karakter bermain Persiba yang sudha sangat dikenalnya mengingat Junaidi merupakan produk asli Persiba sebelum menjadi pelatih. “Saya tidak pernah menginstruksikan tim ini bermain dengan bola-bola long pas bahkan dalam setiap latihan selalu saya terapkan sebagaimana karakter tim Persiba sebenarnya dengan sentuhan bola dari kaki ke kaki,” sebutnya.
“Hanya saja saat dilapangan pertandingan, karakter itu seperti tidak terlihat diterapkan oleh pemain kami. Menghadapi Persisam nanti saya akan lebih tekankan lagi kepada segenap pemain untuk bermain dengan karakter bermain Persiba sesungguhnya,” sambung Bang Jun, sapaan akarab Junaidi. (san)
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar