Senin, 01 November 2010
Rusuh di Akhir Derby
BALISTIKCYBER'S - Derby Kaltim Persiba Balikpapan vs Persisam Samarinda dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2010/11, sore kemarin, berlangsung panas. Ketakutan akan terjadinya gesekan antara supporter tuan rumah dengan supporter tamu akhirnya terjadi juga. Kericuhan itu terjadi usai wasit Mardi meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Kecewa timnya menuai hasil mengecewakan, Pusamania, julukan fans Persisam yang mengoranyekan stadion dengan kekuatan 1000 suporter di sisi barat melakukan provokasi hingga memicu emosi supporter tuan rumah. Imbasnya berbuntut ricuh. Hujan batu terjadi imbasnya salah satu supporter Persisam mengalami luka dibagian kepala.
Dengan posisi tertekan, Pusamania juga berusaha membalas lemparan batu. Khawatir gesekan makin meluas, panitia bersama aparat keamanan berkekuatan 300 personil berusaha meredakan situasi dengan langkah meminta Pusamania ke tengan stadion Tomi Hermanto Pasema, ketua Pusamania mengaku kecewa dengan kejadian tersebut.
Dengan tegas, Tomi menolak jika ada Persiba Mania ngluruk ke Stadion Palaran, Samarinda mendukung Persiba. ”Tidak akan ada supporter Balikpapan kami izinkan ke Samarinda. Ini bentuk kekecewaan Pusamania,” katanya. Sementara, Ketua Panpel Persiba Kolonel (CHK) Rahmadi menuturkan, ini hanya kesalahpahaman. Pelemparan ke tribun supporter Persisam dilakukan bukan oleh supporter Persiba.
Melainkan oleh penonton iseng yang duduk di tribun tertutup. Situasi panas sudah terjadi saat pertandingan berlangsung. Antara supporter Persisam dengan penonton di tribun tertutup saling jawab-jawaban lagu. Ketika kelompok supporter Persisam menyanyikan lagu, para penonton di tribun tertutup juga menyanyikan lagu, mengikuti irama supporter Persisam tetapi liriknya diubah.
Nah, saling berbalas lagu itu kemudian berujung pada pelemparan. Posisi penonton di tribun tertutup berada lebih tinggi, lemparan dari arah tribun jatuhnya persis ke arah kelompok supporter Persisam. Itulah yang kemudian menyulut keributan. “Tapi keributan tak sampai meluas. Anggota berhasil meredamnya,” kata Rahmadi kemarin.(qra/noq)
Kecewa timnya menuai hasil mengecewakan, Pusamania, julukan fans Persisam yang mengoranyekan stadion dengan kekuatan 1000 suporter di sisi barat melakukan provokasi hingga memicu emosi supporter tuan rumah. Imbasnya berbuntut ricuh. Hujan batu terjadi imbasnya salah satu supporter Persisam mengalami luka dibagian kepala.
Dengan posisi tertekan, Pusamania juga berusaha membalas lemparan batu. Khawatir gesekan makin meluas, panitia bersama aparat keamanan berkekuatan 300 personil berusaha meredakan situasi dengan langkah meminta Pusamania ke tengan stadion Tomi Hermanto Pasema, ketua Pusamania mengaku kecewa dengan kejadian tersebut.
Dengan tegas, Tomi menolak jika ada Persiba Mania ngluruk ke Stadion Palaran, Samarinda mendukung Persiba. ”Tidak akan ada supporter Balikpapan kami izinkan ke Samarinda. Ini bentuk kekecewaan Pusamania,” katanya. Sementara, Ketua Panpel Persiba Kolonel (CHK) Rahmadi menuturkan, ini hanya kesalahpahaman. Pelemparan ke tribun supporter Persisam dilakukan bukan oleh supporter Persiba.
Melainkan oleh penonton iseng yang duduk di tribun tertutup. Situasi panas sudah terjadi saat pertandingan berlangsung. Antara supporter Persisam dengan penonton di tribun tertutup saling jawab-jawaban lagu. Ketika kelompok supporter Persisam menyanyikan lagu, para penonton di tribun tertutup juga menyanyikan lagu, mengikuti irama supporter Persisam tetapi liriknya diubah.
Nah, saling berbalas lagu itu kemudian berujung pada pelemparan. Posisi penonton di tribun tertutup berada lebih tinggi, lemparan dari arah tribun jatuhnya persis ke arah kelompok supporter Persisam. Itulah yang kemudian menyulut keributan. “Tapi keributan tak sampai meluas. Anggota berhasil meredamnya,” kata Rahmadi kemarin.(qra/noq)
Artikel Terkait
Balistik
Persiba
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar