Sabtu, 25 September 2010
Made Khawatir Hujan
BALISTIKCYBER'S - Cuaca musim hujan di daerah Pulau Jawa khususnya Kediri membuat kiper utama Persiba, I Made Wirawan berharap-harap cemas akan hujan saat menghadapi Persibo Bojonegoro, Minggu (26/9/2010) sore. Pasalnya, hujan disaat pertandingan sangat tidak disukai kiper asal Bali ini.
Salah satu kenangan yang masih diingatnya adalah saat blunder menghadapi Pelita Jaya pada musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 lalu. Saat itu, Made yang coba menangkap bola yang meluncur deras justru masuk ke gawang sendiri akibat licinnya bola. Alhasil Persiba menyerah 2-3 di Stadion Kerawang. "Saya paling tidak suka kalau hujan. Karena itu saya sangat berharap tidak hujan di setiap pertandingan," kata Made. Kekhawatiran Made semakin bertambah karena setiap sorenya, sejak rombongan Persiba tiba di Kediri selalu hujan. "Besok mainnya sore pula. Bisa-bisa hujan juga," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini ia juga belum memiliki sarung tangan khusus yang digunakan saat kondisi basah. Padahal ia sangat membutuhkannya. "Belum, saya belum punya itu (sarung tangan khusus hujan). Sebenarnya sih harusnya ada, tapi belum dikasih. Ya, sampai sekarang masih pakai yang biasa. Kering dan basah ya itu-itu aja," ujarnya.
Menanggapi lini belakang timnya saat ini yang dihuni Mijo, Muhammadan dan Markus Bahtiar, ia mengaku solid. Ia pun sangat optimistis tembok-tembok pertahanan Persiba akan sulit diterobos pertahanan lawan sebelum bola menerjang gawangnya. "Bagus. Saya yakin lini belakang kita lebih solid saat ini," katanya.
Sementara itu Pelatih kiper, Hans Sroyer mengatakan, setiap penjaga gawang selalu harus siap dalam kondisi apapun, baik panas maupun hujan. Disinggung masalah kekhawatiran Made, menurut Hans, Made hanya kurang percaya diri dengan kemampuannya. "Dia hanya kurang PD. Padahal saya yakin dia bisa menangkap atau menghalau bola di saat hujan. Menurut saya sama saja itu, hujan atau panas sama saja," kata Hans.
Ia menerangkan, dirinya tak bosan-bosannya memotivasi Made dan Galih untuk siap dalam situasi apapun. Bahkan, lanjut Hans, ia selalu menekankan kepada dua kipernya ini untuk berani menghalau bola dalam posisi apapun dan dengan cara apapun. "Saya selalu bilang ke mereka. Sembarang saja bagaimana kalian mau menyelamatkan gawang kalian, mau pakai kaki, mau pakai tangan atau dada, terserah kalian, yang penting bola jangan masuk gawang," terangnya.
Sebelum partai sore ini, Hans kembali akan memotivasi Made yang kemungkinan akan jadi starter, untuk siap bermain dalam kondisi panas maupun hujan. Sebagai informasi, selama empat hari Persiba berada di Kediri, hujan terus membasahi kota tahu itu setiap sore.(Tribun Kaltim)
Salah satu kenangan yang masih diingatnya adalah saat blunder menghadapi Pelita Jaya pada musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 lalu. Saat itu, Made yang coba menangkap bola yang meluncur deras justru masuk ke gawang sendiri akibat licinnya bola. Alhasil Persiba menyerah 2-3 di Stadion Kerawang. "Saya paling tidak suka kalau hujan. Karena itu saya sangat berharap tidak hujan di setiap pertandingan," kata Made. Kekhawatiran Made semakin bertambah karena setiap sorenya, sejak rombongan Persiba tiba di Kediri selalu hujan. "Besok mainnya sore pula. Bisa-bisa hujan juga," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini ia juga belum memiliki sarung tangan khusus yang digunakan saat kondisi basah. Padahal ia sangat membutuhkannya. "Belum, saya belum punya itu (sarung tangan khusus hujan). Sebenarnya sih harusnya ada, tapi belum dikasih. Ya, sampai sekarang masih pakai yang biasa. Kering dan basah ya itu-itu aja," ujarnya.
Menanggapi lini belakang timnya saat ini yang dihuni Mijo, Muhammadan dan Markus Bahtiar, ia mengaku solid. Ia pun sangat optimistis tembok-tembok pertahanan Persiba akan sulit diterobos pertahanan lawan sebelum bola menerjang gawangnya. "Bagus. Saya yakin lini belakang kita lebih solid saat ini," katanya.
Sementara itu Pelatih kiper, Hans Sroyer mengatakan, setiap penjaga gawang selalu harus siap dalam kondisi apapun, baik panas maupun hujan. Disinggung masalah kekhawatiran Made, menurut Hans, Made hanya kurang percaya diri dengan kemampuannya. "Dia hanya kurang PD. Padahal saya yakin dia bisa menangkap atau menghalau bola di saat hujan. Menurut saya sama saja itu, hujan atau panas sama saja," kata Hans.
Ia menerangkan, dirinya tak bosan-bosannya memotivasi Made dan Galih untuk siap dalam situasi apapun. Bahkan, lanjut Hans, ia selalu menekankan kepada dua kipernya ini untuk berani menghalau bola dalam posisi apapun dan dengan cara apapun. "Saya selalu bilang ke mereka. Sembarang saja bagaimana kalian mau menyelamatkan gawang kalian, mau pakai kaki, mau pakai tangan atau dada, terserah kalian, yang penting bola jangan masuk gawang," terangnya.
Sebelum partai sore ini, Hans kembali akan memotivasi Made yang kemungkinan akan jadi starter, untuk siap bermain dalam kondisi panas maupun hujan. Sebagai informasi, selama empat hari Persiba berada di Kediri, hujan terus membasahi kota tahu itu setiap sore.(Tribun Kaltim)
Artikel Terkait

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar