Senin, 15 November 2010
Bang Jun: Saya Perlu Bantuan Psikolog
21.16 |
Diposting oleh
Persiba Balikpapan | Balikpapan Suporter Fanatik |
Edit Entri
BALISTIKCYBER'S - Semangat tanding. Itu ternyata yang menjadi permasalahan terbesar Persiba Balikpapan musim ini. Sudah menjalani 9 laga, tercatat hanya satu pertandingan yang mempertontonkan kemauan keras penggawa Beruang Madu untuk memenangkan laga. Yaitu saat melakoni Derby of Borneo kontra Persisam Putra Samarinda. Sisanya, Persiba bermain tanpa hati.
Itulah yang dilontarkan Pelatih Junaidi sesudah mempimpin anak asuhnya berlatih di Stadion Persiba, Senin (15/11) kemarin. Bang Jun, begitu dia biasa disapa, menilai permasalahan itu tak bisa dipecahkannya sendiri, dan memerlukan campur tangan pihak lain, termasuk psikolog.
“Entah apa lagi yang harus dilakukan untuk memompa semangat pemain. Saya sudah mencoba semuanya, berbicara secara personal dengan setiap pemain. Meminta masukan dari mereka hal apa yang perlu dilakukan bersama. Dan, itu sudah dicoba dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya. Tapi lagi-lagi masalah semangat bertanding yang ternyata masih kurang,” ujar Bang Jun.
“Saya mengharapkan semua unsur di tim ini terlibat. Bahkan kalau boleh saya meminta, ada psikolog yang bisa memberikan masukan dan suntikan motivasi bagi pemain. Jujur saya sudah mengeluarkan semua kemampuan saya memotivasi pemain,” imbuh Bang Jun.
Tanpa ragu-ragu, Bang Jun juga menilai anak asuhnya baru sekali memperlihatkan perjuangan yang tak kenal lelah. Laga kontra Persisam dinilainya jadi pertandingan yang paling seru. “Mungkin karena saat itu pertandingan derby, dan sebelumnya kami hanya bisa imbang lawan Bontang. Jadi pemain termotivasi memberikan kemenangan untuk suporter. Nah, pertandingan seperti itulah yang saya inginkan dari semua pemain pada setiap pertandingan,” tuturnya.
Merunut ke belakang, seharusnya permasalahan semangat juang tidak boleh luntur dari semua pemain yang selalu melambungkan nilai-nilai profesionalitas. Entah bagi pemain lawas atau penggawa yang baru bergabung di awal musim ini, kendala seperti itu seharusnya tak diperlihatkan.
Persiba memang memiliki perbedaan besar dengan tim Kaltim lainnya. Di saat Persisam dan Bontang FC masih berkutat dengan permasalahan pendanaan sebagai modal melakoni musim ini, Persiba justru sudah melakukan kegiatan pramusim. Tercatat, sejak 16 Juli, atau 3 bulan sebelum kompetisi digelar, Persiba sudah melakukan pemusatan latihan. Bahkan bila ditarik lebih ke belakang, Junaidi yang didaulat sebagai pelatih yang penunjukannya dilakukan pada awal Juni masuk dalam hitungan, berarti Persiba sudah melakukan persiapan 4 bulan sebelum kompetisi digelar.
Namun, Junaidi juga tak menampik jika pada pertandingan terakhir, kualitas permainan anak didiknya paling jeblok --di antara tim Kaltim. Memang semua tim Kaltim mengalami kekalahan saat sama-sama melakoni pertandingan di kandang lawan. Tapi semangat juang yang ditunjukkan Persiba, diakui Junaidi paling rendah.
“Benar. Kalau mau dibandingkan dengan tim Kaltim lainnya, di laga terakhir, kami terlihat paling loyo,” tutur Junaidi.
Lantas jika perlu mendatangkan psikolog untuk membantu Junaidi mengontrol mental pemainnya, kapan waktu yang paling tepat? “Sebaiknya sebelum pertandingan melawan Persiwa. (Sabtu, 20/11, Red.) sudah ada psikolog untuk membantu pemulihan spirit pemain. Saya pikir itu memang harus secepatnya dilakukan,” tutur Junaidi. (obi)
Itulah yang dilontarkan Pelatih Junaidi sesudah mempimpin anak asuhnya berlatih di Stadion Persiba, Senin (15/11) kemarin. Bang Jun, begitu dia biasa disapa, menilai permasalahan itu tak bisa dipecahkannya sendiri, dan memerlukan campur tangan pihak lain, termasuk psikolog.
“Entah apa lagi yang harus dilakukan untuk memompa semangat pemain. Saya sudah mencoba semuanya, berbicara secara personal dengan setiap pemain. Meminta masukan dari mereka hal apa yang perlu dilakukan bersama. Dan, itu sudah dicoba dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya. Tapi lagi-lagi masalah semangat bertanding yang ternyata masih kurang,” ujar Bang Jun.
“Saya mengharapkan semua unsur di tim ini terlibat. Bahkan kalau boleh saya meminta, ada psikolog yang bisa memberikan masukan dan suntikan motivasi bagi pemain. Jujur saya sudah mengeluarkan semua kemampuan saya memotivasi pemain,” imbuh Bang Jun.
Tanpa ragu-ragu, Bang Jun juga menilai anak asuhnya baru sekali memperlihatkan perjuangan yang tak kenal lelah. Laga kontra Persisam dinilainya jadi pertandingan yang paling seru. “Mungkin karena saat itu pertandingan derby, dan sebelumnya kami hanya bisa imbang lawan Bontang. Jadi pemain termotivasi memberikan kemenangan untuk suporter. Nah, pertandingan seperti itulah yang saya inginkan dari semua pemain pada setiap pertandingan,” tuturnya.
Merunut ke belakang, seharusnya permasalahan semangat juang tidak boleh luntur dari semua pemain yang selalu melambungkan nilai-nilai profesionalitas. Entah bagi pemain lawas atau penggawa yang baru bergabung di awal musim ini, kendala seperti itu seharusnya tak diperlihatkan.
Persiba memang memiliki perbedaan besar dengan tim Kaltim lainnya. Di saat Persisam dan Bontang FC masih berkutat dengan permasalahan pendanaan sebagai modal melakoni musim ini, Persiba justru sudah melakukan kegiatan pramusim. Tercatat, sejak 16 Juli, atau 3 bulan sebelum kompetisi digelar, Persiba sudah melakukan pemusatan latihan. Bahkan bila ditarik lebih ke belakang, Junaidi yang didaulat sebagai pelatih yang penunjukannya dilakukan pada awal Juni masuk dalam hitungan, berarti Persiba sudah melakukan persiapan 4 bulan sebelum kompetisi digelar.
Namun, Junaidi juga tak menampik jika pada pertandingan terakhir, kualitas permainan anak didiknya paling jeblok --di antara tim Kaltim. Memang semua tim Kaltim mengalami kekalahan saat sama-sama melakoni pertandingan di kandang lawan. Tapi semangat juang yang ditunjukkan Persiba, diakui Junaidi paling rendah.
“Benar. Kalau mau dibandingkan dengan tim Kaltim lainnya, di laga terakhir, kami terlihat paling loyo,” tutur Junaidi.
Lantas jika perlu mendatangkan psikolog untuk membantu Junaidi mengontrol mental pemainnya, kapan waktu yang paling tepat? “Sebaiknya sebelum pertandingan melawan Persiwa. (Sabtu, 20/11, Red.) sudah ada psikolog untuk membantu pemulihan spirit pemain. Saya pikir itu memang harus secepatnya dilakukan,” tutur Junaidi. (obi)
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar