Kamis, 28 Oktober 2010
BFC Kirim Surat Protes
Tidak Terima Dihukum Penalti dan Pemukulan Gedy
ARSITEK Bontang FC Fakhri Husaini tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Di hadapan wartawan, dia mengaku sangat mensyukuri hasil ini. Namun, seharusnya timnya bisa mendapatkan hasil lebih, tetapi digagalkan oleh tiupan peluit wasit. “Inilah sepakbola Indonesia. Hasil terkadang tidak ditentukan oleh permainan di lapangan, tetapi oleh sebuah tiupan wasit. Kami sangat dekat dengan kemenangan. Tapi, penalti di menit 95 itu mengubah segalanya,” kata eks kapten timnas Indonesia tersebut. Menurut Fakhri, timnya mampu mengimbangi permainan Persiba, serta menahan gempuran tuan rumah. Tetapi, di ujung pertandingan, wasit menganggap kontak body antara pemain Hamdi Hamzah dengan striker Persiba Khairul Amri itu sebagai pelanggaran.
Timnya dihukum tendangan penalti. “Itu tidak layak penalti. Saya kira banyak yang melihat kejadian itu. Tapi apa mau dikata. Inilah sepakbola Indonesia. Bukan permainan yang menentukan hasil pertandingan. Tapi tiupan peluit wasit. Kami memprotes keputusan wasit itu. Asisten wasit bilang kepada saya kalau dia tidak mengangkat bendera. Tapi wasit yang jaraknya 40 meter rupanya punya penglihatan sendiri,” ucapnya.
Di lapangan, Fakhri memang terlihat memprotes keras keputusan wasit memberikan hadiah penalti kepada Persiba. Dia terlihat berlari mendatangi meja Pengawas Pertandingan (PP) dan melakukan protes keras. “Semua pemain saya menangis di ruang ganti. Mereka merasa sudah berusaha mempertahankan keunggulan. Tetapi, semuanya berubah di detik-detik akhir. Peluit wasit menggagalkan kemenangan tim kami,” imbuhnya.
Manager Bontang FC Andi Hadi Setya Saputra juga memberikan komentar keras. Atas nama keadilan, dia akan mengajukan surat protes ke PSSI Pusat atas keputusan wasit tersebut. Meski surat protes yang dia kirimkan tidak akan mengubah hasil pertandingan, namun dia tetap akan mengirimkan surat protes. “Ini bentuk protes kami terhadap pertandingan ini. Kami ingin sepakbola Indonesia maju.
Tapi, kalau hasil pertandingan ditentukan di detik-detik terakhir, jelas itu tidak bisa diterima,” ucapnya. Protes tak hanya mengenai penalti di menit 95. Tetapi juga insiden pemukulan pemainnya, Cornelis Gedy oleh Kim Young Hee. “Seharusnya itu kartu merah, namun hanya kartu kuning. Kami akan mengirimkan surat protes. Pemukulan dilakukan oleh pemain asing yang seharusnya jadi panutan,” tegas Andi.(qra)
Timnya dihukum tendangan penalti. “Itu tidak layak penalti. Saya kira banyak yang melihat kejadian itu. Tapi apa mau dikata. Inilah sepakbola Indonesia. Bukan permainan yang menentukan hasil pertandingan. Tapi tiupan peluit wasit. Kami memprotes keputusan wasit itu. Asisten wasit bilang kepada saya kalau dia tidak mengangkat bendera. Tapi wasit yang jaraknya 40 meter rupanya punya penglihatan sendiri,” ucapnya.
Di lapangan, Fakhri memang terlihat memprotes keras keputusan wasit memberikan hadiah penalti kepada Persiba. Dia terlihat berlari mendatangi meja Pengawas Pertandingan (PP) dan melakukan protes keras. “Semua pemain saya menangis di ruang ganti. Mereka merasa sudah berusaha mempertahankan keunggulan. Tetapi, semuanya berubah di detik-detik akhir. Peluit wasit menggagalkan kemenangan tim kami,” imbuhnya.
Manager Bontang FC Andi Hadi Setya Saputra juga memberikan komentar keras. Atas nama keadilan, dia akan mengajukan surat protes ke PSSI Pusat atas keputusan wasit tersebut. Meski surat protes yang dia kirimkan tidak akan mengubah hasil pertandingan, namun dia tetap akan mengirimkan surat protes. “Ini bentuk protes kami terhadap pertandingan ini. Kami ingin sepakbola Indonesia maju.
Tapi, kalau hasil pertandingan ditentukan di detik-detik terakhir, jelas itu tidak bisa diterima,” ucapnya. Protes tak hanya mengenai penalti di menit 95. Tetapi juga insiden pemukulan pemainnya, Cornelis Gedy oleh Kim Young Hee. “Seharusnya itu kartu merah, namun hanya kartu kuning. Kami akan mengirimkan surat protes. Pemukulan dilakukan oleh pemain asing yang seharusnya jadi panutan,” tegas Andi.(qra)
Artikel Terkait
Bontang FC
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar